mengenal risk reward ratio pada trading
dailypriceaction.com

Risk Reward Ratio: Pengertian dan Rasio Terbaik Untuk Trader

Banyak trader sudah paham dan mengerti tentang risk reward ratio (RRR), namun dalam prakteknya tidak tahu berapa rasio ideal yang harus digunakannya.

Apakah anda salah satunya?

Tidak masalah, kita akan belajar banyak di sini.

Banyak kita temukan sumber informasi bahwa rasio ini harus tinggi agar mendapatkan profit yang besar, katakanlah minimal 1:2 (baca: 1 banding 2), 1:3, atau 1:5.

Jujur saja, saya sebagai penganut trend following memang mengharuskan mendapatkan rasio yang tinggi, namun bukan berarti saya mengatakan rasio tinggi adalah yang terbaik. Ada beberapa hal yang harus kita 'seimbangkan' agar RRR memberikan hasil yang optimal, semuanya akan saya terangkan di artikel ini.


Risk Reward Ratio Terbaik Untuk Trader


Mengenal risk reward ratio

Kita mulai dari pengertiannya terlebih dahulu. Risk reward ratio, reward-to-risk ratio, atau kita singkat menjadi RRR, adalah sebuah perbandingan antara berapa jumlah kerugian dan keuntungan yang akan kita dapatkan saat trading.

Jika masih bingung, contoh sederhana seperti ini:

Antara motor dan mobil: rasio ban motor dan mobil adalah 2:4.

Antara manusia dan laba-laba: rasio kaki manusia dan laba-laba adalah 2:6.

Itu contoh rasio ban dan kaki. Dalam trading kita akan membedakan risk/kerugian dan reward/keuntungan, jadi:

Jika setiap trading anda menetapkan akan loss $1 dan profit $2, maka RRR 1:2.

Jika setiap trading anda menetapkan akan loss $1 dan profit $4, maka RRR 1:4.

Jika setiap trading anda menetapkan akan loss $5 dan profit $2, maka RRR 5:2.

Saya rasa contoh di atas sudah cukup untuk menjelaskan apa itu risk reward ratio.

Berapakah rasio risk reward terbaik?

Sebelum lanjut, anda perlu mengetahui istilah win rate.

Win rate dapat diartikan berapa persentase kemenangan dari strategi yang anda gunakan.

Contoh, setelah anda melakukan 100 kali trading, anda menang/profit sebanyak 40 kali, ini berarti teknik trading anda memberikan win rate sebesar 40%. Atau dengan kata lain dari 100 kali trading anda profit sebanyak 40 kali.

Mengenai win rate sudah jelas, mari kita lanjut.

Berapa RRR terbaik? Itu tergantung dari berapa persentase win rate stategi yang anda gunakan.

Penting! Anda perlu mengetahui persentase win rate strategi yang anda gunakan terlebih dahulu.

Dari mana anda bisa mengetahui persentase win rate strategi trading?

Tentu anda bisa mengetahuinya dengan melakukan backtest atau forward test.

Untuk anda yang masih pemula, anda bisa melakukannya nanti, yang terpenting anda tahu hubungan antara RRR dan win rate terlebih dahulu.

Perhatikan tabel di bawah: 

sumber: medium.com

Tabel tersebut menunjukkan hubungan antara RRR dengan berapa persentase win rate yang diperlukan untuk break even atau impas (di daerah saya biasa disebut pakpok).

Jika anda bingung, saya akan ilustrasikan agar lebih mudah.

Perhatikan baris risk reward 1:1, terlihat anda perlu win rate sebesar 50%.

Apa artinya?

Artinya adalah, saat/misalkan anda trading sebanyak 100 kali dan menggunakan rasio 1:1, anda perlu menang/profit sebanyak 50% atau 50 kali untuk break even/impas.

Kita ambil contoh lagi yaitu baris risk reward 1:10, terlihat anda perlu win rate sebesar 9%.

Artinya kurang lebih sama seperti di atas, saat/misalkan anda trading sebanyak 100 kali dan menggunakan rasio 1:9, anda perlu menang/profit hanya sebanyak 9 kali saja untuk break even/impas.

Sampai di sini sudah jelas bahwa RRR terbaik tergantung dari berapa persentase win rate strategi anda.

Bagi anda trader pemula, anda perlu memiliki strategi yang memiliki porsi ideal antara RRR dan win rate, bukan sekedar strategi dengan win rate tinggi atau rasio tinggi.

Kelebihan dan kekurangan antar risk reward ratio

Jangan hanya mengejar kelebihan, yang paling penting adalah seorang trader dapat menerima kekurangan dari RRR yang digunakan dan secara psikologi cocok dengan gaya trading yang digunakan.

Kelebihan RRR tinggi

  • Sudah jelas RRR tinggi hanya memerlukan win rate yang rendah, semakin tinggi RRR maka semakin rendah persentase win rate yang diperlukan. Bayangkan jika menggunakan RRR 1:10, anda hanya perlu profit 10 kali saja agar bisa menang dari 90 loss yang anda terima.

Kekurangan RRR tinggi

  • Sering loss, saya sebagai trend following trader tentu sangat sering merasakan hal ini.
  • RRR tinggi kurang tepat untuk trader yang suka trading jangka pendek.

Kelebihan RRR rendah

  • Lebih sering profit daripada loss.
  • Cocok untuk tipe scalper.

Kekurangan RRR rendah

  • Meskipun sering profit, diperlukan win rate di atas 50% agar hasil akhir trading menjadi profit.
  • Memerlukan frekuensi trading yang tinggi untuk mengejar kekalahan/loss.

Rumus risk reward ratio sudah anda ketahui, kini saatnya berburu strategi, tapi...

Sekarang anda sudah tahu kombinasi ideal antara risk reward ratio dan win rate, setidaknya anda sudah tahu kriteria strategi trading yang harus anda cari dan tentunya selaras dengan psikologi anda.

Namun semuanya belum selesai, masih ada elemen trading lainnya yang perlu anda ketahui agar psikologi anda semakin tangguh saat trading. Mengenai hal tersebut akan saya bahas pada artikel selanjutnya.

Salam satu frekuensi.

Tinggalkan komentar...