Cara pasang robot forex di server atau vps
pexels.com

6 Alasan Mengapa Saya Trading Menggunakan Robot

Dulunya saya termasuk trader yang sama sekali tidak percaya dengan trading otomatis, alasan klasiknya adalah:

Robot itu tidak bisa menghindari news...

Cara kerja robot itu sembarangan dan tidak terkontrol...

Dan sebagainya.

Alasan pertama saya akui memang benar sehingga saya menjadi trader yang anti robot dan semua itu berakhir ketika saya menyadari bahwa trading adalah probabilitas, kesadaran ini benar-benar mengubah cara pandang/mindset saya terhadap trading untuk selamanya.

Oke, robot itu memang tidak bisa menghindari news (termasuk robot yang saya gunakan dan bahas pada artikel ini) sehingga menyebabkan kerugian/loss, tapi pernahkan anda berpikir di suatu ketika news dan robot bergerak ke arah yang sama?

kerja sama
sumber: giphy.com

Jika anda mengatakan: tidak, apakah anda punya bukti?

Saya jamin anda tidak punya bukti karena anda menyampaikan asumsi apa yang dikatakan orang!

Ya kan?

Saya juga menjamin anda tidak memahami dan menyadari jika trading adalah probabilitas sehingga anda ngotot mengatakan robot selalu loss karena news. Padahal, jika anda paham teori probabilitas dalam trading maka anda akan percaya di suatu ketika sistem/robot yang anda gunakan dan news akan bergerak ke arah yang sama di waktu yang tidak dapat ditentukan.

Nah sekarang saya tanya, apakah cara trading manual anda menjamin akan terhindar dari loss saat news?

Saya yakin tidak, kecuali anda tidak trading sama sekali.

Yaudah, kita sama.

Alasan berikutnya (mengapa cara kerja robot itu sembarangan) timbul karena anda hanya sebagai pengguna robot, anda bukan penciptanya! Sehingga anda tidak tahu secara detail bagaimana robot itu bekerja, bagaimana manajemen yang digunakan dan sebagainya.

Jelas robot forex sangat beresiko karena anda tidak tahu seberapa jauh resiko yang akan ditimbulkan oleh robot yang anda gunakan.

Saya sebagai trader yang sangat berpengalaman di bidang loss tentu sudah mengalami serangkaian hal buruk yang terjadi saat trading. Karena saking pahamnya dengan resiko akhirnya saya memutuskan untuk trading menggunakan robot dengan beberapa alasan berikut.


6 Alasan Trading Menggunakan Expert Advisor


Saya menyadari bahwa trading adalah probabilitas!

Mungkin sekilas di benak anda akan mengatakan bahwa saya tidak pernah bosan mengatakan hal ini.

Dan itu memang benar.

Yang jelas saya memang tidak akan pernah bosan mengatakan bahwa trading adalah probabilitas terlepas apakah anda setuju atau tidak, toh juga kalau anda tidak setuju tidak ada pengaruhnya bagi saya, ya kan?

Dalam hal ini, saya menyadari bahwa strategi APAPUN akan menghasilkan profit atau loss.

Oh ya, ngomong-ngomong adakah strategi tanpa loss?

Ada.

Namanya strategi tidak trading.

Dengan tidak trading saya jamin anda tidak akan pernah loss...

Dan profit tentunya.

oh tidak
sumber: giphy.com

Lanjut...

Oleh karena itu, baik strategi manual atau otomatis tentu saja memiliki kemungkinan akan loss, profit dan sebagainya, termasuk MC juga.

Jelas kan?

Tidak peduli anda akan trading dengan cara apapun, anda akan tetap mendapatkan profit dan loss saat trading.

Lalu saya berpikir, jika semua strategi trading hasilnya masih berupa probabilitas, mengapa tidak mengubah sistem trading manual menjadi otomatis? Dengan begitu saya seperti memiliki asisten pribadi yang bekerja saat saya tidur sekalipun.

Teknik trading yang saya gunakan sangat memungkinkan untuk diubah menjadi sistem trading otomatis

Saya adalah trader yang menggunakan teknik trading trend following di mana teknik trading trend following memiliki cara entry dan exit yang sifatnya tetap/kaku (systematic trading).

Katakankah seperti ini:

Saat harga menyentuh SMA 100 dari atas, saatnya untuk buy dengan target dan stop sekian-sekian pip.

Tidak ada alasan apapun, ketika kondisi market sudah sesuai aturan maka entry harus dilakukan.

cara trading dengan simple moving average

Beda dengan teknik trading diskresioner (discretionary) di mana pengambilan keputusan trading berdasarkan 'kebijakan' atau pandangan masing-masing trader sehingga bagi saya relatif lebih sulit untuk diubah menjadi serangkaian algoritma trading.

Contohnya seperti trading menggunakan support resistance, ketika melihat sebuah level akan ada banyak pendapat apakah level tersebut pantas disebut support atau resistance?

cara mudah trading support resistance

Di sini saya tidak mengatakan bahwa trading dengan gaya diskresioner itu lebih buruk dari sistem trading yang sifatnya tetap, saya hanya menekankan bahwa bagi saya cara trading diskresioner relatif lebih sulit untuk dirubah menjadi sistem trading otomatis, selain memang saya sudah meninggalkan cara trading ini.

Ngomong-ngomong, dulu juga saya sangat senang trading dengan chart pattern.

Robot yang saya ciptakan bekerja sama persis seperti saya

Dua alasan sebelumnya belum cukup untuk menyatakan apakah robot layak mengganti saya saat trading.

Namun setelah diuji coba, nyatanya robot yang saya ciptakan dapat bekerja persis seperti bagaimana saat saya trading manual baik dari sisi performa, entry, stop dan pastinya manajemen resiko.

Bagi saya, selama resiko sudah terukur dan terkontrol maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat trading.

Apakah saya khawatir dengan robot ketika posisi yang sudah profit berubah menjadi loss?

Tentu saja tidak.

tidak ragu saat trading
sumber: giphy.com

Saya tidak akan pernah khawatir dengan hal tersebut karena saya percaya baik trading manual atau otomatis hal tersebut (profit berubah menjadi loss) pasti akan pernah terjadi.

Saya hanya khawatir jika resiko yang saya dapatkan lebih besar dari resiko yang telah saya tentukan.

manajemen resiko forex
sumber: giphy.com

Nyatanya, robot bekerja lebih disiplin daripada saya!

Ayolah, mari kita saling buka aib di sini...

Pernahkah anda ragu untuk entry kembali setelah mengalami serangkaian loss beruntun, katakanlah setelah loss 10 kali lalu muncul sinyal entry dan anda malas entry karena anda takut akan loss lagi?

Dan ketika anda malas entry ternyata sinyal tersebut profit besar?

Saya akan buka aib saya, jujur...

Saya pernah seperti itu!

sumber: giphy.com

Saya juga manusia biasa yang secara alami mengalami ketakukan setelah mengalami serangkaian kejadian yang tidak sesuai dengan keinginan saya.

Setelah menyadari bahwa trading adalah probabilitas, akhirnya saya bisa menerima bahwa semua itu adalah bagian dari trading.

Buruknya lagi (terutama untuk anda yang tidak bisa menerima loss), serangkaian loss beruntun/losing streaks akan selalu terjadi sepanjang perjalanan trading saya dan anda.

Kita mungkin akan loss beruntun sebanyak 10 kali....

11 kali...

Atau bahkan 20 kali!

Yang bisa kita lakukan hanya memastikan manajemen resiko berjalan dengan baik sehingga kita memiliki banyak kesempatan trading sampai peluang profit muncul.

Nah, karena robot bukan manusia yang memiliki perasaan, maka robot akan tetap bekerja dengan baik setiap saat, tidak peduli di saat terjadi losing streaks sekalipun.

Mewujudkan keinginan tidak terikat waktu dan tempat

Karena saya tinggal di tempat yang relatif susah sinyal dan memiliki kesibukan dunia nyata, membuat saya sering kehilangan kesempatan untuk trading terutama di malam hari. Perlu anda ketahui bahwa sistem trading yang saya gunakan memberikan sinyal entry di waktu yang tidak dapat ditentukan (random).

Ya, bisa siang, malam, saat saya makan, berkumpul dengan keluarga, di perjalanan atau sedang tidur.

Namun sekarang saya telah memiliki 'kecerdasan buatan' yang berpikir sama persis seperti saat saya trading manual. Kelebihannya kecerdasan buatan ini dapat bekerja 24 jam selama 5 hari non-stop!

Ini adalah kemampuan yang tidak akan pernah saya miliki karena sebagai manusia biasa saya perlu bersosialisasi, istirahat dan hal semacamnya. Tentu saja dengan robot forex ini memberikan saya kebebasan waktu yang lebih banyak tanpa harus mengurangi peluang untuk trading satu kalipun.

Setelah sekian lama, akhirnya saya dapat membantu siapa saja untuk mendapatkan profit konsisten

Sejak dulu saya memang memiliki keinginan untuk membantu sesama trader agar bisa meraih profit yang konsisten.

Namun bagi saya semua itu tidak mudah untuk dilakukan.

Mengapa?

Karena saya harus memastikan diri saya sudah konsisten terlebih dahulu sebelum bisa membantu trader lainnya.

Atau dengan kata lain, tidak mungkin saya mengajarkan orang lain untuk berenang sedangkan saya sendiri sama sekali tidak bisa berenang.

mengajar trading
sumber: giphy.com

Nah itu dulu.

Kini telah hadir freeschology: robot forex berbasis trend following ciptaan saya yang siap membantu siapa saja untuk meraih profit konsisten.

Berdasarkan hasil pengujian tahun 2019, dengan risk per trader 1% robot forex ini mampu menghasilkan estimasi profit sekitar 20% per tahun.

hasil backtest robot forex freeschology

Hasil pengujian dalam bentuk video:

Benar, itu hanya hasil backtest karena robot forex ini baru saya selesaikan di bulan ini.

Meskipun backtest menunjukan hasil positif, saya pribadi tidak puas dengan hasil tersebut, maka dari itu robot forex ini akan saya uji coba langsung ke real market efektif per bulan Juni 2020. Dengan begitu setidaknya sampai penghujung 2020 akan terlihat hasilnya seperti apa.

Performa dari robot forex ini akan saya tampilkan di mql5 dan myfxbook agar siapa saja bisa melihat kinerjanya secara transparan. Bagaimanapun hasilnya, akan saya tampilkan apa adanya karena robot forex ini tidak akan saya jual, saya tidak peduli apa kata orang karena niat saya memang ingin membantu apa adanya, bukan ada apanya. Bagi yang berminat menggunakannya saya persilakan dengan ketentuan yang akan saya berikan nanti.

Balik ke topik...

Dengan cara seperti ini saya bisa membantu siapa saja dengan hasil trading yang relatif sama. Dalam artian jika robot forex profit, maka saya profit, anda juga profit, begitu pula sebaliknya. Robot akan bekerja dengan cara yang sama untuk setiap orang dengan sedikit perbedaan hasil mengingat quote yang mungkin berbeda dari setiap broker dan waktu eksekusi.

Kedisiplinan trading akan menjadi sangat tinggi karena bagi robot tidak ada yang namanya toleransi. Waktunya entry ya entry, waktunya close ya close, tentu sangat disiplin. Lagipula bukankah trading adalah kegiatan yang memerlukan kedisipinan tinggi? Sehingga trading plan bisa berjalan sebagaimana mestinya agar tujuan dari plan tersebut tercapai.

Oh ya ngomong-ngomong apakah anda sudah punya trading plan yang jelas? Entah mengapa pemikiran 'otak kotor' saya mengatakan belum dan jangan biarkan pemikiran saya ini benar.


Itulah beberapa alasan mengapa akhirnya saya trading menggunakan robot, jelas tidak asal ingin otomatis seperti apa yang anda lihat di iklan robot pada umumnya. Bagi saya, harus ada alasan yang jelas sebelum akhirnya memutuskan trading menggunakan robot, terutama trader harus tahu bagaimana cara kerja dari robot yang digunakan.

Sekedar informasi, robot forex ini saya beri nama freeschology, berasal dari dua kata yaitu free dan psychology.

sumber: giphy.com

Jika diterjemahkan, freeschology dapat diartikan kebebasan tekanan psikologi selama trading, karena memang itulah alasan mengapa saya menciptakan robot forex ini.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda menggunakan robot forex juga? Atau trading manual?

Tinggalkan komentar...